Pengertian Trading Halt: Apa Itu dan Kapan Diterapkan di Bursa Efek Indonesia?
Ketika pasar saham mengalami penurunan tajam, Anda mungkin mendengar istilah trading halt. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan trading halt, dan dalam kondisi apa kebijakan ini diterapkan? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang trading halt dan bagaimana BEI menerapkan kebijakan ini.
Apa Itu Trading Halt?
Trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham di bursa efek untuk mengurangi fluktuasi harga yang ekstrem. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mencegah penurunan harga saham yang lebih dalam, memberi waktu bagi pelaku pasar untuk berhenti sejenak dan berpikir lebih jernih. Bursa Efek Indonesia (BEI) biasanya yang memutuskan untuk menerapkan trading halt dan akan mengumumkannya melalui situs resmi BEI di idx.co.id.
Kapan Trading Halt Diterapkan di Pasar Saham Indonesia?
Trading halt berlaku jika terjadi penurunan yang signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berikut adalah peraturan umum mengenai penerapan trading halt di pasar saham Indonesia:
- Penurunan IHSG 5%
Jika IHSG turun 5%, BEI akan menghentikan perdagangan saham selama 30 menit. - Penurunan IHSG Lebih Dari 10%
Jika IHSG turun lebih dari 10%, trading halt akan diterapkan kembali. - Penurunan IHSG Lebih Dari 15%
Jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 15%, BEI akan memberikan trading suspend, yang dapat berlangsung hingga akhir sesi atau lebih lama, dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perbedaan Trading Halt dan Trading Suspend
Sangat penting untuk memahami perbedaan antara trading halt dan trading suspend:
- Trading Halt: Menghentikan perdagangan saham sementara. Semua open order (perintah beli atau jual yang belum terkonfirmasi) tetap berada dalam sistem perdagangan Jakarta Automatic Trading System (JATS).
- Trading Suspend: Menghentikan perdagangan saham lebih lama, mencabut semua open order yang ada, termasuk perintah beli saham. Misalnya, jika Anda memasang order beli saham TLKM di harga Rp3.100, maka order tersebut akan dibatalkan saat trading suspend diterapkan.
Penyebab Trading Halt dan Dampaknya
Trading halt diterapkan karena berbagai kondisi darurat berikut:
- Gangguan politik, sosial, atau bencana alam.
- Masalah pada sistem perdagangan atau remote trading di BEI.
- Kepanikan pasar, seperti penurunan IHSG yang tajam.
Tujuan utama dari trading halt adalah memberi waktu bagi pelaku pasar untuk berhenti sejenak, berpikir, dan menghindari panic selling. Setelah 30 menit, diharapkan pasar bisa meredakan kepanikan dan mencegah penurunan lebih lanjut.
Baca Juga: Apakah Trading Saham Menguntungkan?
Pengalaman Trading Halt di Pasar Saham Indonesia
Beberapa kali, trading halt diterapkan di pasar saham Indonesia, termasuk pada Maret 2020 akibat kepanikan pasar yang dipicu oleh wabah virus Corona. IHSG mengalami penurunan tajam, dan BEI menerapkan trading halt hingga empat kali: pada 12, 13, 17, dan 23 Maret 2020. Meskipun IHSG masih turun setelah trading halt, kebijakan ini berhasil meredakan aksi jual panik di pasar.
Peristiwa besar lainnya yang memicu trading halt:
- Trading Halt Tahun 2000
Pada 13 September 2000, ledakan bom di Gedung BEI menyebabkan kerugian besar dan penurunan pasar. Sebagai respons, BEI memberlakukan trading halt selama dua hari, dari 13 hingga 15 September 2000. - Trading Halt Tahun 2008
Krisis keuangan global 2008 menyebabkan IHSG jatuh lebih dari 10%. Pada 8 Oktober 2008, BEI menerapkan trading halt, yang berlangsung hingga 13 Oktober 2008, untuk menenangkan pasar.
Efektivitas Trading Halt dalam Meredakan Penurunan Pasar Saham
Meskipun trading halt sering memberikan efek sementara, dampaknya tergantung pada kondisi pasar setelahnya. Biasanya, setelah 30 menit trading halt, IHSG masih mengalami penurunan, meskipun tidak sebesar sebelumnya. Sebagai contoh, setelah trading halt pada Maret 2020, IHSG turun 4-5%, tetapi tidak lebih dari 6%, yang menunjukkan sedikit pemulihan pasar.
Namun, efek trading halt hanya bersifat jangka pendek. Jika sentimen pasar tetap negatif, panic selling tetap dapat terjadi dan penurunan pasar bisa berlanjut.
Kesimpulan
Trading halt adalah mekanisme penting yang diterapkan di pasar saham Indonesia untuk menghindari penurunan harga saham yang lebih dalam. Meskipun tidak selalu efektif dalam jangka panjang, trading halt memberikan pelaku pasar waktu untuk berpikir lebih jernih, mengurangi panik, dan mencegah gejolak pasar yang lebih besar.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai trading halt, Anda sebagai trader atau investor bisa lebih siap menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil.